Bahan :
- Cabe merah 10-20 buah
- Bawang merah 2-5 buah
- Tomat masak yang besar 1 buah
- Teri putih ½ ons
- Garam secukupnya
- Rebus cabe, bawang, tomat dan teri dengan ½ gelas air sampai matang
- Giling cabe, bawang, tomat dan garam
- Setelah cukup lumat, campurkan teri dan sambal siap dihidangkan
Cabai mengandung vitamin C dan Vitamin A mengandung beta-karoten, yaitu jenis
antioksidan yang kuat. Antioksidan ini berguna untuk menangkal dampak akibat
radikal bebas, sehingga dapat menjaga kulit untuk senantiasa awet muda.
Biasanya, bahan-bahan radikal bebas akan ikut dalam sirkulasi tubuh, dan akan
menyebabkan kerusakan sel yang besar. Radikal bebas dapat merusak saraf dan
pembuluh darah, yang bisa menyebabkan penyakit seperti diabetes.
Detoxicants: Cabai juga bertindak sebagai pendetoks alami, karena dapat membersihkan limbah dari tubuh kita dan akan meningkatkan asupan nutrisi ke jaringan tubuh. Cabai juga bertindak sebagai detoxicants pencernaan, sehingga membantu dalam proses pencernaan makanan.
Penghilang rasa sakit: Cabai akan merangsang pelepasan endorfin yang menimbulkan efek penghilang rasa sakit alami. Karena hal ini, cabai akan mengurangi rasa sakit akibat karena herpes, diabetes, rematik serta kejang otot di bahu.
Detoxicants: Cabai juga bertindak sebagai pendetoks alami, karena dapat membersihkan limbah dari tubuh kita dan akan meningkatkan asupan nutrisi ke jaringan tubuh. Cabai juga bertindak sebagai detoxicants pencernaan, sehingga membantu dalam proses pencernaan makanan.
Penghilang rasa sakit: Cabai akan merangsang pelepasan endorfin yang menimbulkan efek penghilang rasa sakit alami. Karena hal ini, cabai akan mengurangi rasa sakit akibat karena herpes, diabetes, rematik serta kejang otot di bahu.
Antibiotik: Cabai akan mempercepat membawa darah
segar ke daerah infeksi, sehingga darah dengan cepat untuk melawan infeksi.
Sel-sel darah putih dan leukosit terbetuk karena perang antara darah dan
bakteri. Otak: Capsaicin merangsang otak untuk mengeluarkan endorfin, dan
ini akan memberikan rasa nikmat ketika ditelan. Ini alasan kenapa orang menjadi
kecanduan makan cabai, walaupun sebelumnya pernah kapok karena merasa
kepedasan.
Kanker: Telah banyak diketahui bahwa, vitamin C, asam beta-karoten dan folat yang ditemukan dalam cabai mengurangi akan risiko kanker usus besar. Cabai seperti cabai merah mengandung lycopene cartonoid, yang berguna untuk mencegah penyakit kanker. Serangan Jantung: cabai mengandung vitamin B6 dan asam folat. Vitamin B mengurangi tingkat homocysteine yang tinggi. Tingkat homocysteine tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, dan ini berkaitan dengan risiko meningkatnya serangan jantung dan stroke.Selain itu, cabai juga akan mengubah homocysteine menjadi molekul lain yang bermanfaat bagi kadar kolesterol.
Kanker: Telah banyak diketahui bahwa, vitamin C, asam beta-karoten dan folat yang ditemukan dalam cabai mengurangi akan risiko kanker usus besar. Cabai seperti cabai merah mengandung lycopene cartonoid, yang berguna untuk mencegah penyakit kanker. Serangan Jantung: cabai mengandung vitamin B6 dan asam folat. Vitamin B mengurangi tingkat homocysteine yang tinggi. Tingkat homocysteine tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, dan ini berkaitan dengan risiko meningkatnya serangan jantung dan stroke.Selain itu, cabai juga akan mengubah homocysteine menjadi molekul lain yang bermanfaat bagi kadar kolesterol.
Penyakit
paru-paru:Cabai membantu mengatasi hidung tersumbat, dengan jalan
meningkatkan metabolisme. Hal inilah yang akan membantu melebarkan saluran
udara padaparu-paru yang akan mengurangi asma dan mengi. Asap rokok
mengandung zat kimia seperti benzopyrene, yang dapat merusak vitamin A dalam
tubuh. Vitamin A dalam cabai akan mengurangi radang paru-paru dan emfisema,
yang disebabkan karena kebiasaan merokok.
Efek samping mengkonsumsi cabai
Begitu besar kandungan nilai gizi dan manfaat cabai, namun pada beberapa
kasus, cabai juga bisa menimbulkan masalah. Untuk itu, batasi konsumsi anda
terhadap cabai yang diluar kemampuan tubuh anda. Yang menimbulkan rasa pedas
pada cabai adalah kandungan capsaicin, walaupun bermanfaat, namun ini dimakan
dapat menyebabkan iritasi parah, dan rasa panas pada mulut, lidah dan
tenggorokan. Pada awalnya capsaicin dalam cabai akan menimbulkan
peradangan, ketika mulai kontak dengan selaput lendir halus pada rongga mulut,
tenggorokan dan perut, sehingga segera menghasilkan sensasi panas melalui
ujung saraf bebas di mukosa.